Langsung ke konten utama

Surga Tumbak dan Tumbak Madani

OLEH PRIYANTONO OEMAR

Dilaokku kallumangku Ma bukoknu busayangku lepaku Ma bittaknu tummuangku dalleku

Irwan Mau (52 tahun) mendendangkan lagu Bajo itu di hadapan kami. Warga Desa Tum bak itu kemudian me nerjemahkan untuk kami. \"Lautku penghidupanku/ Di pundak mu kukayuh bahteraku/ Di perutmu kutemukan rezekiku\'\'
Tak berlebihan jika warga Desa Tum bak dan Desa Tumbak Madani di Ke camatan Pusomaen, Minahasa Teng gara, itu menggantungkan hidupnya pada laut. Tak ada lahan pertanian di desa mereka. `\'Desa kami dibangun di tanjung pasir yang tandus, yang tiap bulan selalu ada air pasang dan air surut. Air bersih dialirkan dari desa lain,\'\' ujar Muhammad Ibrahim, hukum tua Desa Tumbak Madani, kepada saya, awal Januari 2016.

Syekh Abdul Samad Bachdar, lahir di Gorontalo berayahkan Arab Yaman Syekh Al Haj Husein Bachdar, mem - berikan kesaksian tentang Tumbak lewat syairnya.

Tandus pasir merupa tanjung, Cecile dan sempit letaknya lengkung Tiada bertumbuh walaupun jagung, air pula di lain kampung Ia datang di Tumbak dalam usia 22 tahun bersama rombongan punggawa Bajo Tilamuta, Sya\'ban Ibrahim Mau, yang menjadi mertuanya. Dari pung gawa ini, warga Tumbak mendapat keterampilan turun-temurun berupa seni pencak silat. `\'Hanya ditampilkan pada saat ada perayaan hari-hari besar,\'\' ujar Irwan.

Hanya ada satu jalan utama yang menghubungkan dua desa itu, diapit rawa dengan hutan bakau seluas satu hektare dan perairan Laut Maluku. Dalam satu rumah bisa ada 2-3 keluarga.

Desa para penghalau perompak Tumbak ada sejak 1918, ketika rombongan nelayan Bajo dalam 10 soppe(perahu) tiba di kawasan ini. Di bawah pimpinan punggawa Tilamuta, Sya\'ban Ibrahim Mau, rombongan beranggota 67 orang itu mendapat tawaran me netap di sini untuk menghalau perom pak.

`\'Tumbak berasal dari tombak, senjata untuk perang maupun untuk menangkap ikan dan hewan,\'\' ujar Muchtar Baba, mantan hukum tua Desa Tumbak. `\'Tapi, tumbak juga bisa berupa tunas pohon posi-posi yang ujung - nya menyerupai tombak,\'\' tam bah Baba.

Tumbak adalah bahasa lokal untuk tombak. Tapi ada pula yang mengartikan sebagai akronim dari tumbuhan bakau. Ada pula versi awal yang tergambar dalam syair Syekh Abdul Samad Bachdar.

Konon dulu ada pembajak, dari Mindanow berbintak-bintak Datang di sini maksud merampok, dengan senjata panah dan tumbak Terdengar oleh Burger di Belang, mereka datang berpelang-pelang Setelah bertemu lalu perperang, tumbak-menumbak parang- memarang Pada 2010, Tumbak dimekarkan menjadi dua. Sebanyak 97 persen warga dua desa ini adalah nelayan. Untuk hasil pertanian, mereka membeli di desa tetangga. Sebagian kecil, mereka dapatkan dari tanah kebun di Pulau Bentenan. 

Tujuan awal kami ke Minahasa Teng gara semula adalah Pulau Bentenan, yang di masa lalu dikenal di Mi na - ha sa sebagai sentra tenun bentenan. Tetapi, tenun di Bentenan sudah mati di awal abad ke-20. Pulau di seberang Desa Tumbak itu, kini men jadi tempat mena nam rica dan tomat.

Sebelum menuju Tumbak, kami menginap di Kampung Jawa Tondano di Kabupaten Minahasa, sekitar 150 meter dari Masjid Tondano. Mencari tempat shalat dan makanan halal di Kampung Jawa Tondano tak susah bagi kami, karena Kampung Jawa Tondano merupakan pusat Muslim di Minahasa. Dari Tondano, kami me - nuju Tumbak lewat Kecamatan Langowan. Sekitar satu jam perjalanan menggunakan mobil. 

Dari sisi pantai sebelum memasuki desa, terlihat Pulau Ponteng dan Pulau Baling-Baling di sisi kanan desa, di tengah Laut Maluku. Pulau Baling-Baling menjadi tempat makam Syekh Abdul Samad Bachdar.

Meski berada di Minahasa Tenggara, mereka bukanlah orang Minahasa asli. Dua desa itu telah menjadi melting pot. Mereka berasal dari Bajo, Gorontalo, Bugis, Makassar, Madura, Tidore, Buton, Mandar, Sasak, dan Bali. Semua meleburkan budaya di tanjung ini.
(ed:nina chairani)


Punya Banyak Lokasi Snorkeling

Laut Maluku menyimpan keindahan termbu karang. Perairan Tumbak memiliki banyak lokasi snorkeling yang disukai turis untuk melihat terumbu karang dan ikan-ikan, antara lain clown fish, blue spot fish ray, belut laut, fugu, dan banggai cardinal fish. `\'Ternyata ada sekerat surga di sini. Ada tempat yang bagus selain Bunaken,\'\' ujar Dian Ayu Aryani, anggota rombongan perjalanan kami.
Pulau-pulau kecil di sekitar Tumbak yang masih terjaga, seperti Pulau Baling-baling dan Ponteng membuat indah pemandangan. Yang khas adalah lokasi makam umum di Pulau Bentenan. `\'Jika ada warga yang meninggal, jenazah diantar menggunakan perahu,\'\' ujar Dian.

Lahan darat di desa yang sempit, tak memungkinkan adanya lahan makam. Untuk rumah saja, tak cukup. Yang tak bisa membangun rumah di darat, mereka membangun rumah panggung di perairan. Jika anggota keluarga bertambah, mereka memperluas rumah dengan membangun rumah di bagian belakang di sisi laut. Keindahan taman laut Maluku menjadi halaman belakang rumah mereka.

`\'Alhamdulillah, belum pernah terjadi apa-apa, semoga tetap tidak terjadi,\'\' ujar Ibrahim, menjawab kekhawatiran saya mengenai kemungkinan terjadinya tsunami. Pada pertengahan November 2014, terjadi gempa 7,3 SR di kedalaman 10 km perairan Maluku.

Reublika.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kehidupan Sosial Masyarakat Tumbak Madani

Tingginya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir dan lautan Indonesia merupakan harta yang sangat berharga untuk menunjang kehidupan manusia. Kekayaan dan keindahan wilayah laut dan pesisir dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya yang amat penting untuk perikanan dan pariwisata. Berpuluh juta orang khususnya nelayan, menggantungkan hidupnya dari sumberdaya laut dan pesisir (Puspitaningasih, 2012). Potensi sumberdaya di Sulawesi Utara yang kaya potensi sumberdaya pesisir dan lautan dapat memberikan kesempatan untuk berkembang usaha perikanan maupun pariwisata didaerah ini. Keadaan laut di Desa Tumbak Madani juga berperan besar dalam sektor perikanan dan juga sektor pariwisata yang belum termanfaatkan secara maksimal.  Ada beberapa jenis sumberdaya bernilai ekonomis penting yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil seperti kayu bakau, moluska, terumbu karang dan ikan. Peralatan penangkapan ikan yang digunakan oleh sebagian besar nelay

Pulau Punten, Tumbak Madani Sangat Memukau

Taman laut tumbak mulai mendunia karena banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi lokasi tersebut. Pemerhati dan pelaku pariwisata di Posumaen, Mario Lontaan, di Ratahan, Minggu mengatakan, Taman Laut Tumbak yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara, tepatnya di Kecamatan Posumaen ini bahkan telah tersohor di luar Sulut, karena keindahan bawah lautnya.  "Bahkan ada yang menyebutkan taman laut Tumbak ini, merupakan taman laut terluas di Sulut, dengan berbagai koleksi karang dan jenis ikan, makanya banyak peneliti dari Eropa seperti dari Prancis rutin melakukan penelitian di taman laut ini," katanya. Bagi sebagian warga Sulawesi Utara (Sulut) mungkin tak banyak warganya mengetahui jika kawasan pantai selatan wilayah ini mempunyai taman laut yang memiliki keindahan dan telah mendunia. Koleksi taman laut Tumbak berbagai macam dari hardcoral, dan softcoral yang sangat luas, termasuk hutan kipas laut yang luasnya sekira 300 meter, dan memiliki

Pulau Punten (Ponteng) Tumbak Madani

RATAHAN (BK): Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), James Sumendap mengatakan, pihaknya akan menata obyek pariwisata Pulau Baling-Baling dan Pulau Punten, Desa Tumbak Madani, Kecamatan Posumaen. Ia melihat langsung keindahan pulau tersebut. Ia menyatakan, keindahan eksotis laut yang dimiliki kedua pulau itu. Eksotika bawah laut menarik perhatian dan dangat layak untuk dikembangkan. "Jangan mengaku pernah datang di Mitra jika belum melihat keindahan pulau Baling-baling dan Punten di Tumbak Madani," ujar Sumendap. Ia berjanji Baling-Baling dan Punten akan dijadikan pusat pengembangan pariwisata, selain Pantai Lakban dan Pantai Bentenan.  "Pulau Baling-baling akan jadi icon Mitra. Sebab, tanpa disadari, keindahan Pulau Baling-baling dan Punten sudah menarik perhatian para touris mancanegara. Khususnya Eropa. Sudah banyak contohnya turis suka kedua pulau ini. Sampai-sampai ada yang rela datang jauh-jauh hanya untuk ber-selfie di Tumbak ini," tam