Langsung ke konten utama

Proposal Air Bersih Tumbak Madani


A.   LATAR BELAKANG

Pada tahun 2010 secara defenitifTumbak Raya dimekarkan menjadi dua desa, Tumbak dan Tumbak Madani. Untuk menyebut kedua desa, masyarakat sering menggunakan nama Tumbak Raya.Hingga saat ini, usia administratif Tumbak Madani terhitung 7 tahun. Sementara, Tumbak Raya telah berusia ke 99 tahun sejak 1918.

Hampir seabad usia kampung pesisir ini, belum juga memiliki air bersih dan air tawar yang dikelola dengan baik. Bahkan pendiri Tumbak, Syekh Abdusamad Bachdar mendokumentasikan krisis air melalui syairnya;

Tandus pasir berupa tanjung
Kecil dan sempit letaknya lengkung
Tiada bertumbuh walaupun jagung
Airnya pula di lain kampung.

Syair tersebut adalah gambaran bahwa krisis air bersih telah berlangsung lama. Ironisnya, hingga saat ini, Tumbak Raya belum memiliki pengelolaan air bersih. Warga masih berharap pada air sungai di desa tetangga. Pemerintah telah membuat penyaluran menggunakan mesin untuk mengalirkan air dari sungai tersebut. Sayangnya, tidak setiap hari air bisa dinikmati warga. Parahnya lagi, jika air mengalir, tak jarang kondisinya kotor dan tak layak untuk minum.

Atas dasar inilah, maka Pemerintah Desa Tumbak Madani membuat proposal permohonan pengelolaan air bersih demi kesejahteraan hidup masyarakat setempat.

B.    PROFIL DESA
1.     Nama                               : Tumbak Madani
2.     Kecamatan                      : Pusomaen
3.     Kabupaten                       : Minahasa Tenggara
4.     Tahun Berdiri                 : 1918
5.     Tahun Mekar                  : 2010
6.     Sistem Pemerintahan    : Di pimpin oleh Hukum Tua (Kepala Desa)
7.     Nama Kepala Desa        : Muhammad Ibrahim
8.     Jumlah KK                       : 167
9.     Jumlah Penduduk         : 535
10.  Letak Geografi                :
a.     Sebelah Barat: Hutan Bakau
b.     Sebelah Timur: Desa Tumbak Induk
c.     Sebelah Utara: Laut Maluku
d.    Sebelah Selatan: Minanga III
11.  Luas Wilayah                  : 36 Ha
12.  Luas Pemukiman           :
13.  Aset Desa                                    :
a.     Gedung Serba Guna
b.     SDN Tumbak
c.     SMP N 2 Pusomaen
d.    Puskesdes
e.     MCK Plus
f.      Masjid Al Hikam Tumbak

C.    IKHTISAR TENTANG TUMBAK
1.     Nama, arti dan latar belakang
Nama Tumbak artinya Tombak, yaitu sejenis senjata yang digunakan dalam perang maupun sebagai alat penangkap ikan atau hewan lain.
Nama tersebut diambil dari tunas pohon posi-posi yang banyak terdapat di Tumbak. Tunas tersebut berbentuk menyerupai ujung tombak yang dalam Bahasa setempat dinamakan tumbak.
Kisah lain mengatakan konon dahulu ditempat ini terjadi peperangan antara Burger di Belang dan Perompak Mindanow Filipina yang bersenjatakan Panah dan Tombak.
2.     Sejarah pembukaan desa Tumbak
Dibuka oleh Abdusamad Bachdar pada tanggal 22 April 1918 atas izin dan tawaran dari Hukum Kedua Belang, Rulan Maringka yang mendapat persetujuan dan pengukuhan dari Hukum Besar Ratahan, Supit.
10 buah perahu soppe beranggotakan 67 orang dadanakang (bersaudara) pimpinan Punggawa Tilamuta, Sya’ban Mau adalah cikal bakal penduduk desa Tumbak.
Pada tahun 2010, dibawah kepemimpinan Bupati Telly Tjanggulung, dimekar menjadi 2 desa, yakni desa Tumbak dan Tumbak Madani.
3.     Letak geografi
Tumbak terletak pada; 124˚. 53’. 30” BT
                                          01 ˚. 02’. 00” LU
Terletak di pantai laut Maluku, Kecamatan Belang (sekarang Pusomaen) Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, dengan batas-batas sebagai berikut;
Pada sebelah Utara, bersebelahan dengan desa Bentenan.
Sebelah Selatan, bersebelahan dengan desa Minangan.
Sebelah Timur, bersebelahan dengan Laut Maluku.
Sebeleh Barat, bersebelahan dengan desa Tatengesan.
4.     Iklim dan musim pancaroba
a.     bulan April – Mei, peralihan Barat-Utara ke Selatan
b.     bulan Oktober – November, peralihan Selatan ke Barat-Utara,
Musim hujan biasanya (normal);
1) Hujan Selatan, Mei-Juni-Juli
2) Hujan Barat, Desember-Februari
Musim Panas;
1) Bulan Maret-April
2) Bulan Agustus-Oktober
Sepanjang 4 – 5 tahun ini cuaca, musim dan iklim tidak berjalan seperti biasanya. Banyak terjadi pergeseran dan perobahan waktu.
5.     Perekonomian
Pada umumnya penduduk desa Tumbak bermata pencarian penangkap ikan atau nelayan.
6.     Penduduk, adat dan kebudayaan
Jumlah penduduk (1994) 1.075 jiwa/220 KK beragama Islam 100%.
Adat dan budaya membaur antar suku bangsa yang ada namun lebih didominasi adat dan budaya Bajo dan Gorontalo. Sedang kan Bahasa sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Bajo.

D.   JENIS KEBUTUHAN TERKAIT PENGELOLAAN AIR BERSIH
1.     Mesin pengelola air bersih
2.     Mesin pompa air
3.     Tong air untuk rumah warga

E.    PENUTUP
Demikian Proposal Permohonan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Tumbak, 29 April 2017

Mengetahui,
PEMERINTAH DESA
TUMBAK MADANI




            Muhammad Ibrahim                                  H. MuhsinBilfagih, S. Pd, M. Ed

HukumTua                                                     TokohMasyarakat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulau Baling-Baling Tumbak Madani

Pulau Baling-Baling masuk dalam wilayah Desa Tumbak, Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara. Untuk sampai ke pulau ini memerlukan waktu 3 jam perjalanan dari Kota Manado. Dari desa yang mayoritas penduduknya adalah suku Bajo ini wisatawan bisa menyewa perahu dan pemandu untuk diantarkan ke Pulau Baling-Baling dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Ombak dan lautan biru menjadi teman yang setia sebelum tiba di Pulau yang memiliki hamparan pasir putih ini. Guratan karang yang terhantam ombak hingga karang yang pecah terbelah dua menjadi sisi lain pemandangan yang dapat memanjakan mata. Teruslah melangkah hingga ke titik pendakian yang berada di sisi pulau. Dari sini, perjalanan akan lebih berat karena harus mendaki dengan jalur yang terjal. Sebagai tips, disarankan Anda pegangan dengan rumput atau batang yang tumbuh di atas tanah, usahakan pada saat mendaki badan condong ke depan agar memudahkan tubuh untuk mengatur keseimbangan. Pakailah alas kaki, karena banyak keri...

Ikhtisar Tumbak Madani

1.          Nama, arti dan latar belakang Nama Tumbak artinya Tombak, yaitu sejenis senjata yang digunakan dalam perang maupun sebagai alat penangkap ikan atau hewan lain. Nama tersebut diambil dari tunas pohon posi-posi yang banyak terdapat di Tumbak. Tunas tersebut berbentuk menyerupai ujung tombak yang dalam Bahasa setempat dinamakan tumbak. Kisah lain mengatakan konon dahulu ditempat ini terjadi peperangan antara Burger di Belang dan Perompak Mindanow Filipina yang bersenjatakan Panah dan Tombak. 2.         Sejarah pembukaan desa Tumbak Dibuka oleh Abdusamad Bachdar pada tanggal 22 April 1918 atas izin dan tawaran dari Hukum Kedua Belang, Rulan Maringka yang mendapat persetujuan dan pengukuhan dari Hukum Besar Ratahan, Supit. 10 buah perahu soppe beranggotakan 67 orang  dadanakang  (bersaudara) pimpinan Punggawa Tilamuta, Sya’ban Mau adalah cikal bakal penduduk desa Tumbak. Pada tahun...

Surga Tumbak dan Tumbak Madani

OLEH PRIYANTONO OEMAR Dilaokku kallumangku Ma bukoknu busayangku lepaku Ma bittaknu tummuangku dalleku Irwan Mau (52 tahun) mendendangkan lagu Bajo itu di hadapan kami. Warga Desa Tum bak itu kemudian me nerjemahkan untuk kami. \"Lautku penghidupanku/ Di pundak mu kukayuh bahteraku/ Di perutmu kutemukan rezekiku\'\' Tak berlebihan jika warga Desa Tum bak dan Desa Tumbak Madani di Ke camatan Pusomaen, Minahasa Teng gara, itu menggantungkan hidupnya pada laut. Tak ada lahan pertanian di desa mereka. `\'Desa kami dibangun di tanjung pasir yang tandus, yang tiap bulan selalu ada air pasang dan air surut. Air bersih dialirkan dari desa lain,\'\' ujar Muhammad Ibrahim, hukum tua Desa Tumbak Madani, kepada saya, awal Januari 2016. Syekh Abdul Samad Bachdar, lahir di Gorontalo berayahkan Arab Yaman Syekh Al Haj Husein Bachdar, mem - berikan kesaksian tentang Tumbak lewat syairnya. Tandus pasir merupa tanjung, Cecile dan sempit letaknya lengkung Tiada bert...